Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt, Maha Luhur dan Maha Abadi, Maha
Menjadikan setiap hal – hal yang tidak disukai oleh muslimin – muslimat
sebagai penghapusan dosa dan pengangkatan derajat. Demikian indahnya
Allah, demikian mulianya Allah yang menjadikan musibah yang datang
kepada muslimin adalah pengampunan dosa tanpa istighfar. Orang lain
butuh istighfar dan taubat untuk meminta pengampunan dosa tetapi Allah
melihat hamba-Nya dikenai musibah, dimaafkan kesalahannya. Allah
membayar kesedihan di hati muslimin – muslimat dengan pengampunan dosa
dan dihindarkan dari api neraka. Inilah indahnya Arrahman Arrahim.
Bismillahirrahmanir rahim, Dengan Nama Allah Maha Raja Langit dan Bumi
yang bermula seluruh kejadian alam semesta dari tiada, yang bermula
seluruh kehidupan dari tiada, yang bermula benda – benda bercahaya
diawali oleh Allah, Annuur ( Maha Bercahaya). Arrahman Arrahim. Arrahman
adalah Kasih Sayang Allah untuk seluruh makhluknya, fasiq, dhalim,
shalih, muslim, non muslim, kebagian Rahmatnya Allah. Arrahim adalah
Kasih Sayang Allah khusus untuk mereka yang beriman. Maka kalau kita
menyebut "Bismillahirrahmani rrahim", ingat kalimat itu mengingatkan
satu Nama Yang Memberi kepada semua makhluk hidup. Demikian Allah
menunjukkan pemberiannya kepada yang beriman dan yang tidak beriman
untuk memperkenalkan Kasih Sayang-Nya kepada mereka yang beriman bahwa
Dia (Allah) Maha Bersabar dan Memaafkan mereka – mereka yang belum
beriman agar mereka jangan berputus asa dari Kasih Sayang-Nya dan
kembali pada pelukan Kasih Sayang Allah. Namun tentunya Kasih Sayang itu
bersifat dunia saja. Kalau Arrahim adalah Kasih Sayang Abadi untuk
mukminin dan mukminat.
"Bismillahirrahmani rrahim", itu kalimat hadirin, menyimpan seluruh
Kenikmatan dan Anugerah pada semua makhluk. Muslim, non muslim semua
turun kepada semua makhluk yang terjadi kepada mereka dari segenap
kenikmatan berpadu dalam kalimat "Bismillahirrahmani rrahim" mencatat
seluruh Nikmatnya Allah Swt dari kalimat Arrahman Arrahim.
Alhamdulillahi rabbil a'lamin, Segala Puji milik Allah Rabbul Alamin.
Kenapa? Karena Yang Maha Berjasa dan paling berjasa kepada semua
makhluk-Nya. Tidak ada satu makhluk hidup di bumi Allah yang dia tidak
mempunyai hutang jasa kepada Allah, Al Manan. Semuanya hidup tanpa bisa
membayar daripada hutang – hutang kenikmatan yang diberikan oleh Allah.
Oleh sebab itu mereka yang memahami ini akan bercahaya hatinya dengan
pujian kepada Allah. Akan selalu basah bibirnya memuji Allah.
Maaliki yau middin. Raja dihari kebangkitan, maksudnya penguasa agung
dan tunggal disaat semua penguasa tak lagi berkuasa) , Arrahman Arrahim
diulang lagi dalam Surat Al Fatihah (sebelum Maaliki Yaumidiin). Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang itu itu juga tapi bedanya Maha
Melimpahkan Kasih Sayang pada yang mukmin dan bukan yang mukmin. Hanya
pada yang bukan mukmin ini hanya sementara dengan kenikmatan dunia saja.
Yang mukmin diberi juga kenikmatan dunia tetapi di akhirat diberi lagi.
Ini menunjukkan betapa ruginya mereka yang tidak beriman.
Demikian kalimat demi kalimat Surat Al Fatihah terlantunkan dan inilah
seagung – agung doa. Ketika Allah Swt mengajarkan kalimat ini kepada
kita. Surat Al Fatihah ini, adalah doa untuk seluruh apa apa dari
kenikmatan yang datang kepada kita yang kita inginkan atau yang belum
kita ketahui.
Ihdinashshirathalmu staqim, ayat sebelumnya iyyakana'budu waiyyakanasta'
in (hanya kepada-Mu kami menyembah, hanya kepada-Mu kami mohn
pertolongan) . Ihdinashshirathalmu staqim (tunjukkan kami ke jalan yang
lurus). Mau apa? Kita sudah muslim, tunjukkan ke jalan yang lurus harus
dibaca setiap shalat, itu – itu lagi doanya diulang. Inikan sudah jalan
yang benar?, jalan yang mana lagi koq diminta lagi diminta lagi doa ini.
Hadirin, jiwa manusia selalu tergoncang dan terbolak – balik. Maka
mereka yang membaca doa (membaca Surat Al Fatihah) didalam shalat
tentunya.
Ihdinashshirathalmu staqim (tunjukkan kami ke jalan yang lurus). Allah
bimbing lagi ia, yang barangkali habis shalat ia akan berbuat dosa,
Allah palingkan agar ia tidak berbuat dosa dan terhindar dari dosa atau
barangkali ia terjebak dalam dosa – dosa besar, Allah tundukkan hatinya
untuk ingin taubat dan istighfar. Ini hadirin, kalimat
"Ihdinashshirathalm ustaqim" menjaga kehidupanmu, jika kita baca ini
dengan ikhlas dan dengan kehadiran hati, kau tidak akan bermaksiat
sampai waktu shalat berikutnya. Karena diminta kepada Allah, lantas kita
tanya "apakah Allah memberi?" Allah sudah jawab didalam Shahih Muslim
(dalam hadits Qudsiy) "orang – orang yang mengucap Surat Al Fatihah itu
dijawab oleh Allah Swt". "Majadanniy abdi, adzdzana alaiyya abdi,
hammadaniy abdi, sampai ke ucapan Ihdinashshirathalmu staqim (hamba Ku
memuliakanku) , lalu Allah jawab lagi "hadza li abdi wa lil abdi
masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Maka
minta dan ucapkan Surat Al Fatihah itu dengan jiwa.
Allah mengajarkan Surat Al Fatihah itu bukan "ihdini" (beri petunjuk
padaku) namun "ihdina" (beri petunjuk kepada kami), itu kalau kita
hadirkan khusyu' dalam hati kita dengan makna saat mengucapkan
Ihdinashshirathalmu staqim dalam 1X ucapan doamu, akan banyak orang –
orang yang diberi petunjuk ke jalan kebenaran oleh Allah, karena doa
kita. Ihdinashshirathalmu staqim, Allah sudah katakan "hadza li abdi wa
lil abdi masa'al", ini untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia
minta. Sekali kau mengucapkan "Ihdinashshirathalm ustaqim" barangkali
ada 10 atau 100 orang yang dicabut oleh Allah keinginannya untuk berbuat
jahat dan bertaubat karena doa kita, tanpa kita mengenal mereka, karena
kita berkata "ihdina", "beri kami petunjuk", siapa kami disini ini?
Seluruh umat Nabi Muhammad Saw. Jadi orang yang mengucapkan doa itu, dia
sudah mendoakan seluruh umat Nabi Muhammad Saw dan dia terlibat atas
pahala semua amal baik umat Nabi Muhammad Saw yang lainnya, karena ia
mendoakan mereka, (dan Rasul saw bersabda Barangsiapa yg mendoakan
saudara muslimnya maka malaikat berkata Amin dan untukmu pula
sebagaimana doamu pd saudaramu).
Dahsyatnya kalimat ini jika kau dalami maknanya "Ihdinashshirathalm
ustaqim" (tunjukkan kami ke jalan yang benar dan jalan yang lurus).
Maksudnya, jalan Nabiyyuna Muhammad Saw maka kau dapat pahala semua
orang yang berjalan di jalan yang benar. Itu keagungan Surat Al Fatihah.
Lalu Allah tahu kita ini mau jalan yang benar tapi kita mau jalan yang
hidupnya nikmat. Tidak mau kita ditimpa banyak kesulitan, maka
diperjelas lagi "Shirathalladzina an'amta a'laihim" (jalan orang - orang
yang Kau beri kenikmatan atas mereka). Masya Allah, siapa? Mereka ini
mukminin - mukminat yang ditumpahi kenikmatan dari zaman Nabi Adam
hingga saat sekarang sampai akhir zaman. Kita minta kenikmatan yang
dilimpahkan itu "Shirathalladzina an'amta a'laihim", kenikmatan dalam
kesehatannya, kenikmatan dalam pekerjaan, dalam perdagangannya, dalam
rumah tangganya, dalam sekolah, dalam masyarakat, dalam segala kehidupan
dan kematian. "Shirathalladzina an'amta a'laihim", orang – orang yang
Kau beri kenikmatan jalan mereka, muqarrabin, shiddiqin, shalihin dan
semua jalan orang – orang yang dilimpahi kenikmatan oleh Allah, tapi
bukan jalan orang yang dimurkai Allah. "Ghairil maghdhubi a'laihim
waladhdhollin" .
Maka kalau kita doa hadirkan hati kita pada saat baca Al Fatihah, kau
akan terjaga dari dosa dan terjaga dari segala kejahatan. Itu kekuatan
yang dahsyat Surat Al Fatihah, ada dalam setiap shalat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar