Pelatihan PINBUK, Kedahsyatan Surat Al - Fatihah
Tidak diragukan lagi tentang kehebatan dan kedahsyatan Al Fatih ah ini.
Tentu saja sete lah kita meyakini dan mengimaninya dengan pengetahuan
yang cukup. Annas bin Malik dan jumhur ulama mengatakan bahwa al Fatihah
adalah Umul Qur'an atau Inti/Induknya Al Qur'an, alasannya banyak
sekali. Diantaranya sabda Rasulullah shola llahu alaiyhi wa sallam yang
bersabda, seperti diriwayatkan imam At Thirmidzy dari Abu Hurairah ra
bahwa "Alhamdu lillahirabbil'alamiin adalah umul Qur'an, As Sab'ul
Matsani (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang), dan Al Quranul Ad ziim"
dalam setiap ayat Al Fatihah (ayat 1 - 7), keseluruh annya berupa
pengikraran hati, pengakuan, pujian, dan juga DO'A. Sehingga ayat ini
disebut juga ayat Syifa/Penawar. Mengapa do'a dalam al_fatihah ini
dahsyat?
Adalah hadits yang terkenal dihati hati seorang mukmin, sebuah sabda
Rasulullah bahwasannya Allah menjawab langsung setiap Ayat yang
dibacakan dalam Al Fatihah! ini tergambar jelas dalam sebuah hadits
Qudsy, Allah berfirman: "Aku membagi shalat diantara diri-Ku dengan
hamba-Ku menjadi dua bagian, jika hamba-ku membaca Alhamdulillahirabbil
Alaamiin maka Allah berfirman/menjawab "Aku telah dipuji oleh Hambaku".
Hadits Qudsy yang ditakhrij An Nasai, hadits qudsy ini diriwayatkan Imam
Al Bukhari, beliau berkata "Bacalah Al Fatihah itu dihatimu karena aku
pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda;
"Allah berfirman; "Aku telah membagi shalat menjadi dua bagian antara
diri-Ku dengan hamba-Ku. Dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. 'Jika ia
mengucapkan 'Alhamdulillahirabbil'alaamiin', maka Allah berfirman
'Hamba-Ku telah memuji-Ku. Dan apabila ia mengucapkan "Arrahmanirrahiim"
Allah berfirman; 'Hambaku telah menyanjung-Ku". Dan jika ia mengucapkan
"Maliki yaumiddin', maka Allah berfirman: 'Hambaku telah
memuliakan-Ku'. Jia ia mengucapkan; 'iyyakana'budu wa iyya kanasta'in",
maka Allah berfirman; 'Inilah bagian antara diri-Ku dan hamba-Ku, dan
untuk hamba-Ku apa yang ia minta". Dan jika ia mengucapkan;
'ihdinassirotolmustaqiim.. sirathaladina an'amta alaiyhim ghoiril
magdubi alaiyhim waladdhaliin', maka Allah berfirman; 'Ini untuk
hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta"
Jika kita teliti, maka dalam hadits sahih lain juga dipaparkan bahwa
Allah menjawab setiap do'a dalam Al Fatihah itu per-ayat dengan cash!
Dan nilai CASH ini langsung bisa diakses seorang muslim langsung
melintasi langit ke 7 tanpa hijab dalam sepersekian detik bahkan
langsung atau instant. Inilah Penyembuhan Instan Al Fatihah.
Namun, harus diingat bahwa ketika kita meminta kita harus
bersungguh-sungguh dan kita mengerti atau tahu apa yang kita minta.
Tentunya disertai adab mengemis yang benar. Minimal disertai rasa butuh
dan keyakinan penuh bahwa yang diminta punya dan mampu memberi. Lihat
saja anak kecil yang minta ke orang tua? Mereka kadang nangis demi
kesungguhan mereka, dan mereka yakin ayahnya mampu memberi hanya saja
sang ayah belum mau atau belum "ridha", masalahnya bagaimana agar Allah
ini ridha?
Apa kaitannya dengan ruqiyyah?Jelas, hadits tentang ini lebih masyhur
lagi. Lihat pernyataan ibnu katsir dalam tafsirnya bahwa Al Fatihah
selain berperan sebagai syarat syahnya shalat juga sebagai ayat Syifa.
Ini berdasarkan sebuah hadits yang di ungkapkan Abu Sa'id, yaitu ketika
seorang sahabat menjampi seseorang yang terkena sengatan, maka
Rasulullah bertanya:
"Dari mana engkau tahu bahwa Al Fatihah itu adalah Ruqiyyah?"
Ya, kita flashback sedikit kebelakang. Bahwasannya arti dari kata
"Ruqiyyah" adalah "Jampi" atau "Mantra", kemudian Rasulullah mengesahkan
sebagian dari praktik penyembuhan di jaman Rasulullah itu dengan
sabdanya bahwasannya "Semua tehnik ruqiyyah yang bebas dari kesyirikan
itu boleh bahkan dianjurkan"
dalam Tafsir Ibnu Katsir cetakan Pustaka Imam Syafi'i di sebutkan:
لاَ بَأْسَ بِالُّرقَى مَا لَمْ تَكُنْ شِرْكاً
“Tidak mengapa menggunakan RUQYAH selama tidak mengandung kesyirikan”
Hadits Riwayat Abu Daud (4/10 no. 2200). Dan dishahihkan oleh Al
Albani. (Lihat Shahih Sunan Abi Dawud, Shahih Al Jami’ no.1048, dan As
Silsilah Ash Shahihah 3/55).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar